Pemerintah Israel meminta Facebook menghapus halaman bertajuk Third Palestinian Intifada. Halaman di Facebook ini bikin Israel berang karena menggalang dukungan agar warga Palestina melawan pendudukan Israel dan kembali ke tanah yang kini diduduki negara Yahudi itu.
Saat ini, halaman bersangkutan telah memiliki ratusan ribu fans. Menteri Informasi Israel, Yuli-Yoe Edelstein bahkan telah menulis surat ke pendiri Facebook, Mark Zuckerberg untuk memintanya menghapus halaman ini.
Menurut Yoel, halaman ini mempromosikan kekerasan dan menyuarakan pembunuhan pada orang Israel, dalam rangka membebaskan Yerusalem. Namun Facebook menolak permintaan sang menteri. Kelompok Yahudi bernama Anti Defamation League pun melayangkan komplain resmi pada Facebook.
"Kami kecewa Facebook menolak permintaan kami untuk menghapusnya meski sudah jelas halaman ini melanggar aturan," ucap kelompok itu, seperti dikutip detikINET dari Digital Journal, Selasa (29/3/2011).
Juru bicara Facebook menerangkan mengapa mereka menolak permintaan itu. "Meski beberapa komentar dan konten mungkin membuat marah sebagian orang, namun ini bukan alasan menghapus diskusi yang terjadi. Kami yakin user mampu mengekspresikan opini mereka dan kami tidak biasa menghapus konten atau grup atau halaman yang menyuarakan tentang negara, agama, politik atau ide,"
Mereka yang bergabung dalam halaman Facebook ini berasal dari berbagai bangsa dan latar belakang, bahkan sebagian adalah orang Israel sendiri. Meski menolak menghapusnya, pihak Facebook berjanji mengawasi grup tersebut dan menghapus konten yang mempromosikan pembunuhan. Hal ini dilaporkan cukup memuaskan pemerintah Israel.
Saat ini, halaman bersangkutan telah memiliki ratusan ribu fans. Menteri Informasi Israel, Yuli-Yoe Edelstein bahkan telah menulis surat ke pendiri Facebook, Mark Zuckerberg untuk memintanya menghapus halaman ini.
Menurut Yoel, halaman ini mempromosikan kekerasan dan menyuarakan pembunuhan pada orang Israel, dalam rangka membebaskan Yerusalem. Namun Facebook menolak permintaan sang menteri. Kelompok Yahudi bernama Anti Defamation League pun melayangkan komplain resmi pada Facebook.
"Kami kecewa Facebook menolak permintaan kami untuk menghapusnya meski sudah jelas halaman ini melanggar aturan," ucap kelompok itu, seperti dikutip detikINET dari Digital Journal, Selasa (29/3/2011).
Juru bicara Facebook menerangkan mengapa mereka menolak permintaan itu. "Meski beberapa komentar dan konten mungkin membuat marah sebagian orang, namun ini bukan alasan menghapus diskusi yang terjadi. Kami yakin user mampu mengekspresikan opini mereka dan kami tidak biasa menghapus konten atau grup atau halaman yang menyuarakan tentang negara, agama, politik atau ide,"
Mereka yang bergabung dalam halaman Facebook ini berasal dari berbagai bangsa dan latar belakang, bahkan sebagian adalah orang Israel sendiri. Meski menolak menghapusnya, pihak Facebook berjanji mengawasi grup tersebut dan menghapus konten yang mempromosikan pembunuhan. Hal ini dilaporkan cukup memuaskan pemerintah Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar